dari tangan ummi
dengan belati kudrat
dihirisnya tanah belantara
perlahan-lahan membujur
di depan anak-anak
dusun pusaka berzaman
aku biasa lena
di pinggir dangau
sewaktu menyematkan lelah
pada tertib tarian angin
di hujung semarak ilalang
diulit kercipan kelicap kecil
memburu kelibat limpapas
sejenak sepiku berhenti
sesekali rengkiang menjerit
dari pohonan ke pohonan
diserkap paruh sang pekaka
atau laungan kawanan kera
berebut pucuk daun muda
alangkah nyaman
memerhati senyumanmu mercup
menetaskan bunga-bunga durian,
manggis atau sedikit cempedak
melihat ketakjuban budi
pada sekeping tanah.
No comments:
Post a Comment